Sabtu, 28 September 2013

Tersadar di Akhir ku

Kesalahan Terbesar 

Sebut ia dengan nama radit.. pada dasarnya radit adalah anak yang baik. Semua bermula semenjak ayah kandung nya meninggal dunia. Dorongan lingkungan juga pergaulan membuat ia menjadi anak yang brutal. kini semakin bersikap kasar kepada ibunya sendiri bahkan sering menghardik anak-anak yang coba mengusik apapun kegitannya. suatu ketika ibu dari radit meminta tolong kepadanya untuk mengangkat kan air dari sumur dibelakang rumah.Namun radit tidak melaksanakannya terlebih ia justru menumpahkan air yang telah berisi dalam ember yang di jinjing ibu nya, dengan keras radit berkata "aku sedang lelah jadi jangan suruh-suruh aku dengan pekerjaan seperti itu buk tua". ibu radit tak mampu berkata apa-apa ia hanya menanahan rasa tangis di pelupuk matanya karna sedih melihat perlakuan anak kesayangannya.. hari berlalu sangat cepat. sejalannya waktu itu radit semakin bersikap tidak sopan kepada ibunya sering kali memarahi ibunya sendiri terkadang mendorongnya agar menjauhi dari hal yang di minta oleh ibunya.. Lambat laun kondisi kesehatan ibunya menurun drastis.. ia sering sakit-sakitan bahkan demam tinggi. Disisi lain radit sering berjudi dengan uang hasil rampasan nya dari orang-orang yang di palak nya bahkan ia mabuk-mabukan bersama temannya.. Beberapa hari kemudian ditempat perkumpulannya radit di datangi oleh pria bernama salim yaitu tetangga nya sendiri yang menjelaskan bahwa ibunya dalam keadaan sekarat karna sakitnya.. dengan keadaan mabuk radit malah mencemooh penjelasan dari salim tetangganya itu.. melihat hal itu salim pergi meninggalkan tempat itu dan kembali menuju rumahnya.. selang 1 jam setelahnya radit bermaksud pulang kerumahnya namun selama di perjalanan menuju pulang ia tertabrak sebuah truk pengantar kayu balok yang sedang melintas.. kecelakaan itu terjadi sangat cepat, keadaannya tragis separuh dari tubuhnya terlindas ban truk.. dalam keadaan sekarat ini radit tersentak teringat akan semua perlakuan buruknya kepada ibunya sendiri.. dalam kesadaran yang tidak berlangsung lama ia berucap "ma.aa'af kan ra.a.dit bu.. ra.adit a.anak yg bu.ru.k".. di sinilah saat terakhir radit anak pembangkang yang sering kali menghardik ibunya.. Bahkan ia berakhir dalam keadaan yang tak pernah disangka nya sebelumnya..


"Hargai ibu mu juga semua orang yang menyayangimu.. ingatlah..!! berlakulah baik kepada setiap orang yang engkau temui,, karna jika hal baik yang engkau mulai maka hal baik pula yang akan engkau dapati nantinya..


Qts : Gaga

Rabu, 04 September 2013

Keajaiban

Perantara nyata

          Berdasarkan judul di atas cerita ini akan membawa pembaca pada sebuah kisah haru Si jaka..
Sebutlah ia bernama jaka seorang remaja yang memiliki keterbelakangan mental.. tubuh yang sesuai dengan usianya saat ini, namun kekurangan terdapat pada sikap dan mentalnya.. Jaka hanyalah berpendidikan sebatas kelas 2 SD, sebab teman sekelasnya selalu meledek akan setiap tingkah dan sikap kekurangan yang dimilikinya hingga ia tak mau lagi bersekolah.. Dalam kesehariannya kini ia hannya membantu ibunya berjualan lontong buat para pekerja yang melintas dekat warung makan ibunya.. tempat usaha yang terbilang sangat sederhana dan kecil.. disana lah jaka berusaha membantu pekerjaan ibunya..Memiliki sikap keterbelakangan mungkin membuat jaka sulit bergaul dengan teman seusianya.. akan tetapi di sisi lain ia adalah anak yang baik dan patuh pada orang tuanya.. berbelanaja pagi hari pun ia pergi bersama ibunya.. menggoreng pisang dan ubi-ubian sebagai tambahan dagangan nya.. semua itu dilakukan karna jaka ingin sekali meringankan beban kerja ibunya. Suatu ketika jaka berjalan kaki sendirian. ia melihat seorang nenek-nenek tua sedang kelaparan.. jaka segera bergegas pergi kerumahnya dan membungkus kan beberapa gorengan pisang dan ubi yang telah ia masakkan sebelumnya.. Ia menghampiri nenek tua itu dengan memberikan bungkusan yang di bawanya.. dengan tersenyum jaka menuntunya sambil mengajaknya berbincang-bincang.. nenek tua itu terlihat senang dengan pemberian jaka.. ia menatap jaka dengan seksama.. paras yang masih muda.. namun terlihat jelas cacat pada mentalnya dengan sikapnya.. tak jarang jaka tertawa sendirian..dan bertingkah seperti anak kecil namun ada kalanya ia bersikap tenang.. nenek tua itu tersenyum kepada jaka memegang lengan kiri jaka yang selama tadi memegangi tangan nya saat menuntun jalan sambil berkata" nak kamu anak yg baik nenek berterima kasih banyak kepada mu nak.. semoga Tuhan menjaga mu dalam setiap keadaan".. setelah berucap hal itu nenek tua itu pun pergi berpisahkan jalan bersama jaka di persimpangan.. jaka dengan senang kembali kerumahnya.. dan di dapati ibunya sedang berjualan. jaka bercerita kepada ibunya dengan hal yang baru saja ia lakukan.. ibunya pun tersenyum bangga terhadap jaka.. Keesokkan harinya setelah bangun dari tidurnya jaka melakukan kegitan seperti biasanya akan tetapi jaka bisa berhitung mengenai belanjaan yang di belinya pagi ini..ibunya merasa heran dan juga bersyukur atas perkembangan daya pikir jaka.. hari berlanjut jaka semakin berkembang dan hampir menyamai layaknya anak normal seusianya.. ibunya yang merasa senang tak henti-hentinya bersyukur akan hal yang telah terjadi pada jaka anaknya.. ibu jaka berharap jaka masih mampu mengikuti pembelajaran di sekolahnya, dan menyekolahkannya kembali dengan harapan yang besar akan perubahan jaka..



"Maknai setiap kebaikan yang engkau dapati hari ini sebagai sebuah rahmat dan berkah dari sang pencipta.. karna dengan memahami itu engkau akan dapat merasakan perubahan sikap jauh lebih baik.."

Qts: Gaga