Persahabatan

Sahabat Gebu

       Kertas putih yang tersedia dalam lembaran-lembaran terbalut kata dan ucapan dapat mewakili berbagai hal yang ada di dalam hati dan pikiran. tanpa perlu di utarakan dan diwujudkan dalam bentuk nyata.

       Dan ini akan mengisahkan tentang persahabatan si Gebu yang merupakan sebutan akrab kepada mereka berdua udin dan cecep, persahabatan yang memiliki rasa utuh untuk tetap melindungi satu sama lain.. panggil ia dengan nama udin ia seorang remaja yang memiliki kekurangan materil namun berbadan gendut dan karna ukuran badan yang terlalu besar ini ia jarang mendapatkan teman sepermainan.. dan yang satu ini bernama cecep seorang remaja juga yang memiliki sakit tuna netra dan sama sekali tidak bisa melihat.. hal yang paling sering terjadi padanya adalah menabrak barang-barang juga tembok yang ada di depannya.. Pertemuan udin dan cecep terjadi di sebuah gang perkampungan.
       Pagi itu cecep berjalan terburu-buru meraba dinding gang dengan sebuah tongkat kayu sebagai mata dan petunjuk arahnya selama ini. tidak beberapa lama berjalan tiba-tiba cecep tersandung sebuah benda yang sedikit besar dan berlemak. "Aduhh.. " ujarnya sambil meraba-raba tongkatnya yang juga terjatuh. saat ia meraba dalam kegelapan dunia nya ia merasa terpegang sebuah kaki. dan ia berfikir sejenak. apa yang ada dipikirannya..? "Kenapa pagi-pagi begini ada sapi di gang ini gak seperti biasanya".. kemudian berdiri dan ia berucap." Ma'f ya sapi aku gak ngeliat makanya juga jangan tidur di jalan".. tiba-tiba suara seseorang terdengar "aku bukan sapi".. tanda tanya besar menghantui cecep "kenapa ada sapi yang bisa bicara" sambil sedikit gemetaran memegangi tongkat kayunya.. " ini aku udin anak gang sebelah dan aku bukan sapi" ucap udin menjawab rasa penasaran cecep. perbincangan pun terjadi diantara mereka... ternyata yang disangka sapi oleh cecep adalah udin yang tertidur di pinggiran gang karena rasa kantuk yang begitu besar semalaman ia tak bisa tidur sebab tak henti-henti mengejar seekor ayam yang melintasi gang nya. Disinilah awal mula persahabatan udin dan cecep.. semakin lama mereka semakin akrab dan dekat satu sama lain.
       Suatu hari terjadi penggusuran daerah rumah dan perkomplekan yang ada di lingkungan rumah kardus tempat tinggal cecep dan udin.. disaat itu terjadi cecep dalam keadaan sakit dan dipaksa keluar untuk meninggalkan rumah kardus nya oleh petugas keamanan. disinilah udin datang untuk memapahnya keluar, namun kerasnya kehidupan tidak berpihak kepada mereka. Petugas kemanan yang penuh emosi tiba-tiba berucap "cuma karna orang buta ini pekerjaan ku jadi melambat", sambil mengarahkan tongkat besi nya kearah tubuh cecep yang di papah oleh udin.. "Bhukh..bhukh..bhuk.." tiga pukulan menghantam udin yang melindungi tubuh cecep.. keduanya terjatuh seketika.. udin terbatuk karna pukulan di punggung nya.." kamu baik-baik saja din.. kamu kenapa..?" tanya cecep yang tidak mengetahui kejadian sebenarnya.. "aku tidak apa-apa  cep" sambut udin sambil memegangi punggung nya yang sakit.. "Itu ganjaran bagi orang-orang yang tidak berguna seperti kalian" ucap keras petugas keamanan. tetes-tetes air mata tampak membasahi wajah udin dan cecep.. sambil memapah cecep yang sakit mereka pergi meninggalkan tempat itu. beberapa saat setelahnya mereka tiba disebuah perkampungan dan berteduh di bawah pohon.. seketika itu pula terucap oleh cecep "kenapa kamu mau melindungiku din.. mungkin hal itu tadi sudah jadi takdir buat ku.." sambil menoleh kearah dimana suara udin terdengar.. "aku gak mau teman ku satu-satunya sakit apa lagi dilukai orang lain cep.. karna cuma kamu yang mau berteman sama aku".. udin menyahutnya sambil menepuk bahu cecep... Disinilah pula muncul nilai-nilai persaudaraan mereka.. hingga akhirnya menjadi orang berhasil di kanca perkebunan pisang.. dimana mereka mendapatkan bantuan dana dan tempat tinggal sebelumnya dari kepala daerah setempat..

        Bersikaplah baik kepada siapa saja yang engkau temui dan jalinlah tali persaudaraan antar sesama karna sesungguhnya semua hal baik itu akan menuai hasil yang baik pula..
Qts : Gaga